Perkembangan teknologi terkadang memaksa bahasa formal untuk
beradaptasi dengan perubahan yang dibawa oleh teknologi. Misalnya saja
kata-kata seperti televisi, telepon, atau laptop, lahir akibat
perkembangan teknologi yang kemudian dibakukan menjadi bahasa formal.
Menyusul Google yang sudah diakui oleh kamus Merriam-Webster,
Twitter kini boleh berbangga karena kata “tweet” yang dipopulerkan oleh
layanannya kini juga diakui oleh kamus Oxford English Dictionary yang
juga tak kalah prestisius.
Melalui publikasi di situs resminya, Oxford English Dictionary
mengumumkan penambahan 2.875 kata dan terminologi baru yang ditambahkan
ke dalam kamusnya. Kini di kamus Oxford English Dictionary, kata “tweet” memiliki arti “mengirimkan pesan atau informasi pada [layanan] Twitter”. Selain kata “tweet”, kata “follow”
kini juga memiliki arti “mengikuti aktivitas atau pos (seseorang atau
sebuah grup) dengan berlangganan akun mereka di situs media sosial atau
sebuah aplikasi”.
Menurut situs HNGN, penyertaan kata “tweet” ini sebenarnya melanggar
peraturan dari Oxford English Dictionary yang menyatakan bahwa sebuah
kata harus sudah digunakan selama sepuluh tahun sebelum bisa ditambahkan
ke dalam kamus. Kata “tweet” dengan makna sebagai bagian dari aktivitas
jejaring sosial Twitter baru berumur tujuh tahun pada bulan Maret lalu.
Beberapa kata lain yang menjadi populer akibat perkembangan teknologi
informasi juga masuk ke pembaruan kamus Oxford English Dictionary edisi
Juni 2013 ini. Diantara kata-kata tersebut adalah kata “crowdsourcing”,
“e-readers”, dan “3D printer”. Daftar lengkap pembaruan kamus Oxford
English Dictionary dapat dilihat di tautan ini.
Sumber: Oxford English Dictionary via HNGN.